Panduan Lengkap Cara Sholat Taubat Nasuha


Panduan Lengkap Cara Sholat Taubat Nasuha

Tata cara pelaksanaan salat sunah untuk memohon ampunan kepada Allah SWT atas dosa dan kesalahan yang pernah diperbuat mencakup niat, takbiratul ihram, membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek, rukuk, i’tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, tasyahud akhir, dan salam. Contoh penerapannya meliputi pelaksanaan salat sunah ini setelah menyadari kesalahan atau dosa yang telah dilakukan, disertai dengan penyesalan yang tulus dan tekad untuk tidak mengulanginya.

Salat sunah untuk memohon ampunan memiliki peranan penting dalam kehidupan seorang muslim. Melalui salat ini, seorang muslim dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT, memohon ampunan atas dosa-dosa, dan membersihkan hati. Dalam konteks sejarah Islam, salat sunah ini telah dipraktikkan sejak zaman Rasulullah SAW sebagai bentuk pendekatan diri kepada Allah dan ungkapan penyesalan atas kesalahan. Keutamaan salat ini juga tercermin dalam hadis-hadis Nabi yang menganjurkan umat Islam untuk memperbanyak istighfar dan memohon ampunan kepada Allah.

Berikut ini akan diuraikan lebih lanjut mengenai detail tata cara pelaksanaan, doa-doa yang dianjurkan, serta hikmah dan keutamaan dari salat sunah ini. Penjelasan ini diharapkan dapat memberikan panduan praktis bagi umat muslim dalam menjalankan salat sunah untuk memohon ampunan dan meningkatkan kualitas ibadah.

1. Niat yang Tulus

Niat yang tulus merupakan fondasi utama dalam pelaksanaan sholat taubat. Tanpa niat yang tulus, sholat taubat hanya akan menjadi serangkaian gerakan fisik tanpa makna spiritual. Kualitas sholat taubat sangat bergantung pada kemurnian niat yang mendasarinya. Berikut ini uraian lebih lanjut mengenai aspek-aspek niat yang tulus dalam konteks sholat taubat:

  • Mengharapkan Ridha Allah

    Niat sholat taubat haruslah semata-mata untuk mengharapkan ridha Allah SWT, bukan karena motivasi lain seperti pujian manusia atau menghindari celaan. Sholat yang dilandasi keinginan untuk mendekatkan diri kepada Allah akan lebih mudah diterima. Contohnya, seseorang yang benar-benar menyesali perbuatannya dan ingin memperbaiki hubungannya dengan Allah.

  • Memurnikan Hati dari Dosa

    Sholat taubat bertujuan untuk membersihkan hati dari dosa dan kesalahan. Niat yang tulus tercermin dalam kesadaran akan kesalahan yang telah diperbuat dan keinginan untuk kembali kepada fitrah yang bersih. Misalnya, seseorang yang menyadari kesalahannya dan berkomitmen untuk berubah menjadi lebih baik.

  • Mengakui Kesalahan dengan Jujur

    Pengakuan yang jujur atas kesalahan yang telah diperbuat merupakan bagian integral dari niat yang tulus. Tanpa pengakuan yang tulus, proses taubat tidak akan berjalan optimal. Contohnya, seseorang yang secara terbuka mengakui kesalahannya di hadapan Allah, tanpa berusaha menutup-nutupinya.

  • Berkomitmen untuk Tidak Mengulangi

    Niat yang tulus dalam sholat taubat juga mencakup komitmen yang kuat untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama di masa mendatang. Tekad ini menunjukkan kesungguhan dalam bertaubat dan memperbaiki diri. Contohnya, seseorang yang berusaha keras untuk menghindari situasi atau lingkungan yang dapat membuatnya terjerumus kembali ke dalam kesalahan yang sama.

Keempat aspek niat yang tulus ini saling berkaitan dan membentuk satu kesatuan yang utuh dalam sholat taubat. Sholat taubat yang dilandasi niat yang tulus akan menjadi langkah awal yang penting dalam proses perbaikan diri dan pendekatan diri kepada Allah SWT. Dengan demikian, kemurnian niat menjadi kunci keberhasilan sholat taubat dan penerimaan ampunan dari Allah SWT.

2. Kerendahan Hati

Kerendahan hati merupakan elemen penting dalam sholat taubat. Sholat taubat yang dilakukan dengan hati yang sombong dan angkuh akan sulit diterima oleh Allah SWT. Kerendahan hati mencerminkan kesadaran akan kelemahan dan kekurangan diri di hadapan Allah. Kesadaran ini menjadi landasan untuk memohon ampunan dengan tulus dan ikhlas. Seseorang yang rendah hati mengakui kesalahannya tanpa berusaha membenarkan diri atau mencari-cari alasan. Sebagai contoh, seseorang yang menyadari kesalahannya dan datang kepada Allah dengan hati yang penuh penyesalan, tanpa merasa lebih baik dari orang lain.

Kerendahan hati juga mendorong seseorang untuk menerima konsekuensi dari perbuatannya. Individu yang rendah hati tidak akan mengeluh atau menyalahkan orang lain atas kesalahan yang telah diperbuat. Mereka bersedia untuk memperbaiki diri dan berusaha untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama. Misalnya, seseorang yang menerima teguran dengan lapang dada dan berusaha untuk memperbaiki diri berdasarkan nasihat yang diberikan. Penerimaan ini didasari oleh pemahaman bahwa setiap manusia tidak luput dari kesalahan.

Singkatnya, kerendahan hati merupakan kunci keberhasilan sholat taubat. Tanpa kerendahan hati, permohonan ampun kepada Allah SWT akan terasa hampa dan kurang bermakna. Sholat taubat yang diiringi dengan kerendahan hati akan membuka pintu ampunan dan rahmat dari Allah SWT. Kualitas sholat taubat sangat ditentukan oleh sikap rendah hati yang terpancar dari dalam diri seseorang. Kerendahan hati ini juga akan berdampak positif pada kehidupan sehari-hari, menjadikan seseorang lebih bijaksana dan berempati terhadap sesama.

3. Menyesali Dosa

Penyesalan atas dosa yang telah diperbuat merupakan unsur hakiki dalam sholat taubat. Tanpa penyesalan yang mendalam, sholat taubat hanya akan menjadi ritual kosong tanpa makna spiritual. Penyesalan ini bukan sekadar pengakuan verbal, melainkan sebuah kesadaran mendalam akan kesalahan yang telah dilakukan dan dampak negatifnya, baik terhadap diri sendiri maupun orang lain. Kesadaran ini mendorong individu untuk bermuhasabah dan berintrospeksi, mencari akar permasalahan yang menyebabkan terjadinya dosa. Misalnya, seseorang yang menyesali perbuatan buruknya di masa lalu akan merenungkan penyebab tindakan tersebut dan berusaha untuk menghindari faktor-faktor pemicu di masa mendatang.

Penyesalan yang tulus akan melahirkan tekad yang kuat untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama. Tekad ini bukan sekadar janji kosong, melainkan komitmen yang diwujudkan dalam tindakan nyata. Seseorang yang benar-benar menyesal akan berusaha keras untuk memperbaiki diri dan menghindari lingkungan atau situasi yang berpotensi memicu kesalahan yang sama. Sebagai ilustrasi, seseorang yang menyesali perbuatan dustanya akan berusaha untuk selalu berkata jujur dalam setiap perkataan dan perbuatan, serta menjauhi pergaulan yang mendorongnya untuk berdusta. Hal ini menunjukkan keseriusan dalam bertaubat dan memperbaiki diri.

Penyesalan dalam sholat taubat menjadi katalisator transformasi spiritual. Sholat taubat yang dilandasi penyesalan mendalam akan mendekatkan individu kepada Allah SWT dan membuka pintu ampunan. Proses ini memungkinkan individu untuk membersihkan diri dari dosa dan memulai lembaran baru yang lebih baik. Kesadaran akan kesalahan, tekad untuk berubah, dan permohonan ampun kepada Allah SWT merupakan inti dari sholat taubat yang efektif. Penyesalan yang tulus menjadi kunci pembuka pintu maaf dari Allah SWT dan jalan menuju kehidupan yang lebih bermakna dan berlandaskan nilai-nilai kebaikan.

4. Bertekad tidak mengulangi

Tekad untuk tidak mengulangi kesalahan merupakan elemen krusial dalam konteks sholat taubat. Tekad ini menunjukkan kesungguhan dalam proses pertaubatan dan menjadi indikator penting akan ketulusan niat seseorang. Tanpa tekad yang kuat, sholat taubat berpotensi menjadi ritual semata tanpa perubahan perilaku yang nyata. Berikut uraian lebih lanjut mengenai beberapa aspek penting terkait tekad untuk tidak mengulangi kesalahan dalam kerangka sholat taubat:

  • Komitmen Perbaikan Diri

    Tekad untuk tidak mengulangi kesalahan mencerminkan komitmen individu untuk memperbaiki diri. Komitmen ini bukan hanya sekedar pernyataan di mulut, tetapi diwujudkan dalam tindakan nyata dan perubahan perilaku yang konsisten. Misalnya, seseorang yang berkomitmen untuk meninggalkan kebiasaan buruk akan secara aktif mencari solusi dan mendisiplinkan diri untuk menghindari pemicu kebiasaan tersebut. Hal ini menunjukkan keseriusan dalam bertaubat dan mengubah diri menjadi lebih baik.

  • Menghindari Lingkungan Negatif

    Menghindari lingkungan atau situasi yang berpotensi memicu kesalahan merupakan langkah konkret dalam mewujudkan tekad untuk tidak mengulangi dosa. Seseorang yang berkomitmen untuk berubah akan menjauhi teman atau lingkungan yang dapat membawanya kembali kepada kesalahan yang sama. Misalnya, seseorang yang ingin berhenti berjudi akan menjauhi tempat-tempat perjudian dan pergaulan yang mendorongnya untuk berjudi. Langkah ini menunjukkan upaya nyata untuk menghindari godaan dan mempertahankan diri di jalan yang benar.

  • Memperkuat Keimanan dan Ketakwaan

    Meningkatkan keimanan dan ketakwaan merupakan pondasi penting dalam memperkuat tekad untuk tidak mengulangi kesalahan. Dengan keimanan yang kokoh, seseorang akan lebih mampu menahan diri dari godaan dan berpegang teguh pada prinsip-prinsip agama. Misalnya, seseorang yang rajin beribadah, membaca Al-Quran, dan mendalami ilmu agama akan lebih mudah mengendalikan diri dan menghindari perbuatan dosa. Penguatan iman menjadi benteng pertahanan diri dari berbagai macam godaan.

  • Evaluasi dan Introspeksi Diri

    Melakukan evaluasi dan introspeksi diri secara berkala merupakan langkah penting dalam mempertahankan tekad untuk tidak mengulangi kesalahan. Dengan merenungkan perilaku dan tindakan yang telah dilakukan, seseorang dapat mengidentifikasi potensi kesalahan dan mencari solusi untuk mencegahnya. Misalnya, seseorang yang terbiasa marah secara berlebihan dapat melatih kesabaran dan mencari metode pengendalian emosi. Evaluasi diri membantu mempertahankan komitmen perbaikan diri.

Keempat aspek ini saling berkaitan dan memperkuat tekad untuk tidak mengulangi kesalahan. Tekad yang kuat ini, diiringi dengan sholat taubat yang tulus, akan membuka jalan menuju ampunan dan rahmat Allah SWT. Kesungguhan dalam bertaubat dan berubah menjadi lebih baik merupakan kunci keberhasilan sholat taubat dan peningkatan kualitas spiritual individu. Proses ini merupakan perjalanan terus-menerus menuju kesempurnaan iman dan ketaqwaan.

5. Memperbanyak Istighfar

Istighfar, permohonan ampun kepada Allah SWT, memiliki keterkaitan erat dengan sholat taubat. Memperbanyak istighfar, baik sebelum, saat, maupun setelah sholat taubat, merupakan manifestasi penyesalan dan tekad untuk meninggalkan kesalahan. Istighfar bukan sekadar ucapan, melainkan ungkapan kerendahan hati dan kesadaran akan keterbatasan diri di hadapan Allah SWT. Penting untuk memahami bahwa istighfar merupakan bagian integral dari proses taubat dan memiliki peranan penting dalam mencapai ampunan Allah SWT.

  • Membersihkan Hati dari Dosa

    Istighfar berfungsi sebagai pembersih hati dari noda dosa. Sebagaimana air membersihkan kotoran, istighfar membersihkan hati dari dampak negatif perbuatan dosa. Dengan memperbanyak istighfar, seseorang berusaha mengembalikan kesucian hati dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Contohnya, seseorang yang merasa bersalah atas perkataannya akan memperbanyak istighfar untuk menghilangkan beban kesalahan tersebut.

  • Melembutkan Hati

    Hati yang keras akan sulit menerima hidayah dan ampunan Allah SWT. Istighfar dapat melembutkan hati sehingga lebih mudah tersentuh oleh peringatan dan nasihat. Hati yang lembut akan lebih peka terhadap kesalahan dan lebih mudah untuk bertaubat. Misalnya, seseorang yang sebelumnya acuh terhadap ibadah, setelah memperbanyak istighfar, hatinya menjadi lebih tertarik untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

  • Mengundang Rahmat dan Ampunan Allah

    Allah SWT Maha Pengampun dan Penyayang. Dia menjanjikan ampunan bagi hamba-Nya yang bertaubat dengan tulus dan memperbanyak istighfar. Istighfar menjadi sarana untuk mengundang rahmat dan ampunan Allah SWT. Contohnya, seseorang yang terus-menerus beristighfar atas kesalahannya akan diberi kemudahan oleh Allah SWT untuk meninggalkan kesalahan tersebut dan memperoleh ampunan-Nya.

  • Meningkatkan Kedekatan dengan Allah SWT

    Istighfar merupakan bentuk dialog antara hamba dengan Tuhannya. Dengan memperbanyak istighfar, seseorang mengakui kelemahan dan kesalahannya di hadapan Allah SWT. Hal ini akan meningkatkan rasa ketaqwaan dan kedekatan dengan Allah SWT. Sebagai contoh, seseorang yang senantiasa beristighfar akan merasa lebih dekat dengan Allah SWT dan lebih tenang dalam menghadapi ujian dan cobaan hidup.

Dengan memperbanyak istighfar, sholat taubat menjadi lebih bermakna dan efektif. Istighfar melengkapi proses taubat dengan membersihkan hati, melembutkannya, mengundang rahmat dan ampunan Allah SWT, serta meningkatkan kedekatan dengan-Nya. Sholat taubat yang diiringi dengan istighfar yang tulus akan membawa ketenangan hati dan menjadikan seseorang lebih baik dari sebelumnya. Kesinambungan antara sholat taubat dan istighfar merupakan kunci kesuksesan dalam mencapai ampunan dan ridha Allah SWT.

6. Mohon Ampun kepada Allah

Permohonan ampun kepada Allah SWT merupakan inti dari sholat taubat. Sholat taubat menjadi wadah untuk menyampaikan permohonan ampun tersebut secara formal dan terstruktur. Keterkaitan keduanya bagaikan wadah dan isinya; sholat taubat adalah wadahnya, sementara permohonan ampun adalah isinya. Permohonan ampun yang tulus, yang dipanjatkan dalam sholat taubat, mencerminkan kesadaran akan kesalahan dan keinginan untuk kembali ke jalan yang diridhai Allah SWT. Sebagai contoh, seseorang yang melakukan kesalahan terhadap orang lain, selain meminta maaf kepada orang tersebut, juga melaksanakan sholat taubat dan memohon ampun kepada Allah SWT atas kesalahannya. Tindakan ini menunjukkan kesadaran penuh akan dampak kesalahan, baik secara horizontal maupun vertikal.

Sholat taubat tanpa permohonan ampun yang tulus ibarat tubuh tanpa ruh. Gerakan dan bacaan dalam sholat taubat menjadi bermakna ketika diiringi dengan permohonan ampun yang muncul dari lubuk hati yang paling dalam. Permohonan ampun ini melibatkan pengakuan kesalahan, penyesalan yang mendalam, dan tekad untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama. Pemahaman akan hakikat permohonan ampun dalam sholat taubat akan mempengaruhi kualitas dan keberterimaan sholat tersebut di sisi Allah SWT. Misalnya, seseorang yang khilaf dalam menjalankan amanah, selain berusaha memperbaiki kesalahannya, juga memperbanyak permohonan ampun dalam sholat taubatnya, dengan harapan mendapatkan ampunan dan petunjuk dari Allah SWT.

Implementasi pemahaman ini dalam kehidupan sehari-hari berdampak signifikan terhadap pembentukan karakter dan perilaku individu. Kesadaran akan pentingnya memohon ampun kepada Allah SWT, yang diwujudkan melalui sholat taubat, akan menumbuhkan rasa tanggung jawab dan kehati-hatian dalam bertindak. Hal ini akan membantu individu untuk menghindari perbuatan dosa dan senantiasa berusaha untuk berada di jalan yang benar. Sholat taubat dan permohonan ampun kepada Allah SWT bukanlah sekadar ritual, melainkan sebuah proses transformasi spiritual yang bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan mencapai kesempurnaan iman. Proses ini menuntut kesungguhan, ketekunan, dan konsistensi dalam berusaha menjadi pribadi yang lebih baik.

Pertanyaan yang Sering Diajukan tentang Sholat Taubat

Bagian ini membahas beberapa pertanyaan umum seputar sholat taubat. Pemahaman yang tepat atas pertanyaan-pertanyaan ini diharapkan dapat membantu pelaksanaan sholat taubat dengan lebih baik dan benar.

Pertanyaan 1: Kapan waktu yang paling dianjurkan untuk melaksanakan sholat taubat?

Sholat taubat dapat dilaksanakan kapan saja, kecuali waktu-waktu yang dilarang untuk sholat. Namun, waktu-waktu seperti sepertiga malam terakhir, setelah sholat fardhu, dan di antara adzan dan iqamah dianggap lebih utama.

Pertanyaan 2: Berapa rakaat sholat taubat yang seharusnya dilakukan?

Sholat taubat umumnya dilakukan dua rakaat dengan satu salam. Namun, tidak ada batasan khusus mengenai jumlah rakaat. Yang terpenting adalah niat dan kesungguhan dalam memohon ampun.

Pertanyaan 3: Apakah ada doa khusus yang harus dibaca setelah sholat taubat?

Tidak ada doa khusus yang diwajibkan. Disarankan untuk memperbanyak istighfar dan memanjatkan doa permohonan ampun dengan bahasa sendiri, mengungkapkan penyesalan dan tekad untuk tidak mengulangi kesalahan.

Pertanyaan 4: Bagaimana jika dosa yang dilakukan melibatkan hak orang lain?

Selain melaksanakan sholat taubat dan memohon ampun kepada Allah SWT, perlu juga meminta maaf dan mengembalikan hak orang yang dirugikan. Sholat taubat tidak menghapus kewajiban untuk memperbaiki kesalahan terhadap sesama.

Pertanyaan 5: Apakah sholat taubat cukup dilakukan sekali saja?

Sholat taubat dapat dilakukan berulang kali, terutama ketika menyadari telah melakukan kesalahan. Konsistensi dalam bertaubat dan memperbaiki diri merupakan hal yang dianjurkan.

Pertanyaan 6: Apa yang harus dilakukan setelah melaksanakan sholat taubat?

Setelah sholat taubat, dianjurkan untuk terus berusaha memperbaiki diri, menjauhi lingkungan dan perilaku yang memicu kesalahan, serta memperbanyak amal kebaikan sebagai wujud nyata dari pertaubatan.

Pemahaman yang benar terhadap sholat taubat, termasuk jawaban atas pertanyaan-pertanyaan di atas, diharapkan dapat membantu umat Muslim dalam menjalankan ibadah ini dengan lebih khusyuk dan memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya.

Selanjutnya, akan dibahas mengenai kisah-kisah inspiratif seputar taubat dalam Islam.

Tips Mengoptimalkan Sholat Taubat

Berikut beberapa tips untuk mengoptimalkan sholat taubat dan memaksimalkan manfaatnya sebagai sarana pendekatan diri kepada Allah SWT dan pemurnian jiwa:

Tip 1: Persiapan Sebelum Sholat Taubat
Luangkan waktu untuk merenungkan kesalahan yang telah diperbuat. Introspeksi diri secara mendalam untuk mengidentifikasi akar permasalahan dan menumbuhkan penyesalan yang tulus. Kondisi hati yang tenang dan fokus akan membantu mencapai kekhusyukan dalam sholat taubat. Misalnya, mencari tempat yang tenang dan kondusif untuk bermuhasabah sebelum melaksanakan sholat taubat.

Tip 2: Fokus dan Khusyuk saat Sholat
Pusatkan perhatian sepenuhnya kepada Allah SWT selama sholat taubat. Hindari pikiran yang mengganggu dan berusaha untuk merasakan kehadiran Allah SWT. Kekhusyukan dalam sholat akan meningkatkan kualitas dan keberterimaan sholat taubat. Misalnya, membayangkan berada di hadapan Allah SWT saat berdoa dan memohon ampun.

Tip 3: Jujur dan Tulus dalam Berdoa
Ungkapkan penyesalan dan permohonan ampun dengan jujur dan tulus dari dalam hati. Hindari kata-kata yang berlebihan atau tidak tulus. Kejujuran dan ketulusan merupakan kunci utama diterimanya taubat oleh Allah SWT. Misalnya, menggunakan bahasa yang sederhana namun penuh makna saat berdoa.

Tip 4: Bertekad untuk Tidak Mengulangi Kesalahan
Sholat taubat bukanlah tujuan akhir, melainkan awal dari perubahan perilaku. Buatlah komitmen yang kuat untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama di masa mendatang. Misalnya, mencari lingkungan yang positif dan mendukung untuk menghindari terulangnya kesalahan.

Tip 5: Konsisten dalam Melakukan Sholat Taubat
Sholat taubat tidak cukup dilakukan hanya sekali. Lakukanlah sholat taubat secara berkala, terutama ketika menyadari telah melakukan kesalahan. Konsistensi dalam bertaubat menunjukkan keseriusan dalam memperbaiki diri. Misalnya, menjadwalkan waktu khusus untuk melaksanakan sholat taubat dan muhasabah.

Tip 6: Memperbanyak Amal Kebaikan
Lengkapilah sholat taubat dengan memperbanyak amal kebaikan. Amal kebaikan merupakan bukti nyata dari pertaubatan dan kesungguhan dalam mengubah diri. Misalnya, membantu orang lain, bersedekah, atau menuntut ilmu.

Tip 7: Bersabar dan Tidak Putus Asa
Proses perubahan memerlukan waktu dan kesabaran. Jangan putus asa jika terjatuh kembali dalam kesalahan. Teruslah berusaha dan berdoa kepada Allah SWT agar diberi kekuatan dan kemudahan dalam bertaubat. Misalnya, terus memperbaiki diri dan tidak menyerah meskipun kadang kala masih melakukan kesalahan.

Dengan mengamalkan tips-tips tersebut, diharapkan sholat taubat dapat dilaksanakan dengan lebih optimal dan memberikan dampak positif dalam perjalanan spiritual menuju keridhaan Allah SWT. Sholat taubat merupakan sarana pemurnian jiwa dan pendekatan diri kepada Allah SWT yang perlu dimaksimalkan manfaatnya.

Selanjutnya, kesimpulan akan mengakhiri pembahasan mengenai sholat taubat.

Kesimpulan

Uraian mengenai tata cara sholat taubat, meliputi niat, pelaksanaan, dan adab-adab yang terkait, memberikan panduan praktis bagi umat Muslim dalam menjalankan ibadah ini. Penekanan pada pentingnya penyesalan yang tulus, tekad untuk tidak mengulangi kesalahan, serta memperbanyak istighfar, merupakan inti dari sholat taubat yang efektif. Pemahaman mendalam terhadap esensi dan makna sholat taubat diharapkan dapat meningkatkan kualitas spiritual dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Sholat taubat merupakan sarana penting dalam perjalanan spiritual seorang Muslim. Implementasi sholat taubat secara konsisten, diiringi dengan perbaikan diri dan peningkatan amal kebaikan, merupakan wujud nyata dari pertaubatan yang sesungguhnya. Semoga pemahaman dan pengamalan sholat taubat dapat membawa ketenangan batin, ampunan dari Allah SWT, serta kehidupan yang lebih bermakna dan berlandaskan nilai-nilai Islam.

Images References :

Leave a Comment