Istilah “cara menjadi gigolo” merujuk pada pencarian informasi tentang bagaimana seseorang dapat terlibat dalam pekerjaan sebagai gigolo, yaitu pria yang dibayar untuk menemani dan memberikan layanan pendampingan kepada klien, biasanya wanita. Layanan ini dapat beragam, mulai dari sekedar makan malam bersama hingga hubungan yang lebih intim, tergantung pada kesepakatan antara gigolo dan klien.
Fenomena ini didorong oleh berbagai faktor sosial dan ekonomi. Bagi sebagian orang, menjadi gigolo dianggap sebagai cara cepat untuk mendapatkan penghasilan, terutama bagi mereka yang memiliki keterbatasan akses ke pekerjaan formal. Di sisi lain, ada pula klien yang mencari teman atau pendamping untuk mengisi kekosongan emosional atau sosial. Penting untuk dipahami bahwa profesi ini berada dalam area abu-abu secara hukum dan etika di banyak negara. Risiko eksploitasi, penipuan, dan penyebaran penyakit menular seksual merupakan hal yang perlu dipertimbangkan secara serius.