Contoh Pidato Perpisahan SMK Kelas XII: Menyentuh Hati


Contoh Pidato Perpisahan SMK Kelas XII: Menyentuh Hati

Naskah sambutan akhir studi bagi siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) tingkat akhir merupakan elemen penting dalam upacara perpisahan. Biasanya, pidato ini disampaikan oleh perwakilan siswa untuk mengungkapkan rasa terima kasih kepada guru, staf sekolah, dan sesama siswa. Isi pidato umumnya mencakup kilas balik perjalanan selama tiga tahun, ucapan permohonan maaf, harapan untuk masa depan, serta pesan inspiratif bagi adik kelas. Contohnya, sebuah pidato dapat menceritakan pengalaman belajar yang berkesan, tantangan yang dihadapi, dan prestasi yang diraih bersama.

Penyampaian pidato perpisahan memiliki makna yang mendalam, baik bagi siswa yang lulus maupun bagi sekolah. Pidato ini menjadi simbolis penutupan masa pendidikan di SMK dan awal perjalanan baru menuju jenjang pendidikan yang lebih tinggi atau dunia kerja. Melalui pidato ini, siswa dapat mengekspresikan rasa syukur dan menghormati jasa para pengajar serta memperkuat ikatan persaudaraan antar siswa. Tradisi ini telah lama menjadi bagian dari budaya sekolah di Indonesia sebagai momen penting untuk mengenang dan merayakan kelulusan. Sebuah pidato yang baik dapat memberikan kesan mendalam dan inspirasi bagi seluruh hadirin.

Berikut ini akan dibahas lebih lanjut mengenai struktur, isi, dan tips dalam menyusun naskah pidato perpisahan yang efektif dan berkesan untuk kelulusan SMK. Selain itu, akan diulas pula etika penyampaian pidato serta contoh-contoh tema yang relevan dengan konteks pendidikan kejuruan.

1. Struktur Pidato

Struktur pidato berperan krusial dalam efektivitas penyampaian pesan, khususnya dalam konteks pidato perpisahan kelas XII SMK. Struktur yang jelas dan terorganisir akan memudahkan audiens memahami isi pidato dan meningkatkan daya ingat terhadap pesan yang disampaikan. Sebuah pidato perpisahan yang terstruktur dengan baik akan meninggalkan kesan positif dan memberikan pengalaman bermakna bagi seluruh hadirin. Ketiadaan struktur yang koheren dapat menyebabkan pidato terkesan bertele-tele dan sulit dipahami, sehingga pesan utama tidak tersampaikan dengan optimal.

Umumnya, struktur pidato perpisahan SMK terdiri atas tiga bagian utama: pembukaan, isi, dan penutup. Bagian pembukaan berisi salam pembuka, ucapan terima kasih kepada pihak sekolah dan tamu undangan, serta pengantar singkat mengenai topik pidato. Bagian isi merupakan inti pidato yang menyampaikan kilas balik perjalanan selama menempuh pendidikan di SMK, ungkapan rasa syukur dan permohonan maaf, serta harapan untuk masa depan. Bagian penutup berisi ucapan terima kasih kembali, permohonan maaf apabila terdapat kesalahan dalam penyampaian, dan salam penutup. Sebagai contoh, pada bagian isi, seorang siswa dapat menceritakan pengalaman mengikuti kegiatan ekstrakurikuler atau prestasi yang diraih di bidang akademik maupun non-akademik.

Pemahaman yang baik mengenai struktur pidato perpisahan kelas XII SMK memungkinkan penyusunan naskah yang sistematis dan mudah dipahami. Hal ini berkontribusi pada penyampaian pesan yang efektif dan berkesan, sehingga pidato perpisahan tidak hanya menjadi formalitas, melainkan sebuah momen bermakna yang dikenang oleh seluruh hadirin. Penerapan struktur yang tepat juga menunjukkan keseriusan dan respek terhadap acara serta para undangan. Kemampuan menyusun dan menyampaikan pidato yang terstruktur dengan baik merupakan bekal berharga bagi para lulusan SMK dalam menghadapi tantangan di masa depan.

2. Isi pidato

Isi pidato merupakan komponen inti dari sebuah contoh pidato perpisahan kelas XII SMK. Isi pidato yang efektif dan berkesan akan menentukan kesuksesan penyampaian pesan dan meninggalkan kenangan positif bagi seluruh hadirin. Penyusunan isi pidato perlu mempertimbangkan konteks acara, audiens, serta tujuan dari pidato itu sendiri. Ketepatan isi pidato mencerminkan kedewasaan dan kesiapan lulusan SMK dalam memasuki tahap selanjutnya dalam kehidupan.

  • Ucapan Terima Kasih dan Penghargaan

    Ungkapan rasa terima kasih kepada guru, staf sekolah, dan orang tua merupakan elemen penting dalam isi pidato. Penghargaan atas dedikasi dan bimbingan mereka selama tiga tahun merupakan bentuk respek dan etika yang baik. Contohnya, menyebutkan nama guru yang berpengaruh atau program sekolah yang bermanfaat akan menambah kesan personal dan mendalam. Hal ini menunjukkan bahwa siswa menghargai jasa dan peran penting mereka dalam proses pendidikan.

  • Refleksi Perjalanan dan Kenangan

    Menyampaikan kilas balik perjalanan selama menempuh pendidikan di SMK dapat membangkitkan kenangan bersama dan memperkuat ikatan antar siswa. Berbagi pengalaman unik, baik suka maupun duka, dapat menciptakan atmosfer harmoni dan nostalgia. Contohnya, menceritakan pengalaman lomba, kegiatan ekstrakurikuler, atau momen kebersamaan di kelas dapat menambah warna dan kedalaman isi pidato.

  • Permohonan Maaf

    Mengungkapkan permohonan maaf atas segala kesalahan dan kekurangan selama berinteraksi di lingkungan sekolah merupakan sikap rendah hati dan dewasa. Permohonan maaf dapat disampaikan kepada guru, staf sekolah, teman sekelas, maupun adik kelas. Hal ini menunjukkan kesadaran diri dan tanggung jawab atas tindakan yang pernah dilakukan.

  • Harapan dan Cita-cita

    Menyampaikan harapan dan cita-cita untuk masa depan merupakan bagian penting dalam pidato perpisahan. Harapan dapat berkaitan dengan jenjang pendidikan selanjutnya, karir, maupun kontribusi kepada masyarakat. Contohnya, siswa dapat mengungkapkan keinginan untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi, menjadi wirausahawan sukses, atau mengabdi kepada bangsa dan negara. Penyampaian harapan ini menginspirasi dan memotivasi diri sendiri maupun hadirin lainnya.

Keseluruhan isi pidato harus terjalin secara koheren dan sistematis, sehingga pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh audiens. Isi pidato yang berkualitas akan memberikan kesan mendalam dan menjadi kenangan berharga bagi seluruh hadirin dalam acara perpisahan kelas XII SMK. Pidato yang berisi dan bermakna menunjukkan kesiapan lulusan untuk melangkah ke jenjang selanjutnya dengan bekal ilmu dan karakter yang telah ditempa selama bersekolah di SMK.

3. Bahasa yang lugas

Penggunaan bahasa yang lugas merupakan faktor krusial dalam efektivitas pidato perpisahan siswa SMK. Bahasa lugas memungkinkan penyampaian pesan secara jelas, ringkas, dan mudah dipahami oleh seluruh audiens. Kejelasan berbahasa menghindari kesalahpahaman dan memastikan pesan utama tersampaikan dengan akurat. Sebaliknya, penggunaan bahasa yang berbelit-belit atau terlalu akademis dapat menyebabkan audiens kehilangan fokus dan kesulitan menyerap intisari pidato. Sebagai contoh, ungkapan “Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas segala bimbingan dan didikan yang telah diberikan” dapat disederhanakan menjadi “Terima kasih atas bimbingan dan didikan yang telah diberikan”.

Penerapan bahasa lugas menunjukkan profesionalisme dan respek terhadap audiens. Pemilihan diksi yang tepat dan kalimat yang efektif menciptakan alur pidato yang lancar dan menarik. Penggunaan bahasa kiasan atau peribahasa dapat dimasukkan secara selektif untuk memperkuat pesan, namun perlu diperhatikan agar tidak berlebihan dan justru mengaburkan makna. Contoh penggunaan bahasa kiasan yang tepat adalah “Guru adalah pelita yang menerangi jalan kami menuju masa depan yang cerah”. Namun, penggunaan kiasan yang berlebihan dapat menyebabkan pidato terkesan klise dan kurang berbobot.

Penguasaan bahasa yang lugas merupakan modal berharga bagi lulusan SMK dalam komunikasi di dunia kerja maupun kehidupan sosial. Kemampuan menyampaikan gagasan secara efektif dan efisien sangat dibutuhkan dalam berbagai situasi. Oleh karena itu, latihan berbicara di depan publik dan pembiasan menggunakan bahasa yang lugas sejak dini sangat dianjurkan bagi siswa SMK. Penguasaan aspek kebahasaan ini akan memberikan kepercayaan diri dan meningkatkan daya saing lulusan di dunia profesional.

4. Penyampaian yang percaya diri

Penyampaian yang percaya diri merupakan aspek kunci dalam keberhasilan sebuah pidato perpisahan kelas XII SMK. Kepercayaan diri menciptakan kesan positif dan meyakinkan bagi audiens, sehingga pesan yang disampaikan lebih mudah diterima dan dikenang. Sebaliknya, penyampaian yang gugup atau ragu-ragu dapat mengurangi kredibilitas pidato dan menciptakan jarak dengan audiens. Siswa yang mampu berbicara dengan percaya diri akan terlihat lebih profesional dan memproyeksikan citra positif sekolah. Sebagai contoh, kontak mata dengan audiens, intonasi suara yang tegas, dan bahasa tubuh yang terbuka menunjukkan kepercayaan diri dan menarik perhatian pendengar.

Kepercayaan diri bukan hanya sekadar berbicara dengan lantang, tetapi juga melibatkan penguasaan materi, penggunaan bahasa yang tepat, dan pemahaman terhadap audiens. Latihan yang cukup dan persiapan yang matang merupakan faktor penting dalam membangun kepercayaan diri. Simulasi pidato di depan cermin atau teman sekelas dapat membantu siswa mengenali kekuatan dan kelemahan dalam penyampaian. Contohnya, siswa dapat melatih pengaturan napas, intonasi, dan kecepatan berbicara agar pesan tersampaikan dengan jelas dan terstruktur. Penggunaan alat bantu visual seperti slide presentasi juga dapat meningkatkan kepercayaan diri dan memperjelas isi pidato.

Kemampuan berbicara di depan publik dengan percaya diri merupakan softskill yang sangat berharga bagi lulusan SMK. Keterampilan ini akan sangat bermanfaat dalam dunia kerja, pendidikan lanjutan, maupun kehidupan sosial. Pidato perpisahan menjadi kesempatan berharga bagi siswa untuk melatih dan mengembangkan kepercayaan diri mereka sebelum memasuki tahap selanjutnya. Keberhasilan menyampaikan pidato perpisahan dengan percaya diri tidak hanya memberikan kepuasan pribadi, tetapi juga meninggalkan kesan positif dan inspiratif bagi seluruh komunitas sekolah.

5. Etika berpidato

Etika berpidato merupakan elemen krusial dalam contoh pidato perpisahan kelas XII SMK. Penerapan etika berpidato yang tepat menunjukkan respek terhadap audiens dan sekolah, serta meningkatkan efektivitas penyampaian pesan. Etika berpidato meliputi berbagai aspek, mulai dari sikap dan tata krama hingga pemilihan bahasa dan penggunaan waktu. Ketidakpatuhan terhadap etika berpidato dapat menimbulkan kesan negatif dan mengurangi nilai dari pidato itu sendiri. Contohnya, berbicara dengan nada tinggi atau menggunakan bahasa yang tidak sopan dapat menyinggung perasaan audiens dan merusak citra sekolah. Sebaliknya, sikap yang santun, bahasa yang baik, dan penampilan yang rapi akan menciptakan kesan positif dan meningkatkan kredibilitas pidato.

Beberapa contoh penerapan etika berpidato dalam konteks perpisahan sekolah meliputi: mengucapkan salam pembuka dan penutup dengan hormat, menjaga kontak mata dengan audiens, menggunakan bahasa yang sopan dan mudah dipahami, menghindari kata-kata yang menyinggung atau bernada provokatif, menyampaikan pidato dengan antusias dan percaya diri, serta menghargai waktu yang telah dialokasikan. Selain itu, penting juga untuk memperhatikan tata krama berbusana dan bersikap dengan santun selama acara berlangsung. Misalnya, siswa hendaknya mengenakan pakaian yang sesuai dengan acara formal dan menghindari perilaku yang dapat mengganggu jalannya acara. Pemahaman dan penerapan etika berpidato yang baik mencerminkan kedewasaan dan kesiapan siswa dalam memasuki tahap selanjutnya dalam kehidupan.

Singkatnya, etika berpidato merupakan bagian integral dari sebuah contoh pidato perpisahan kelas XII SMK yang efektif dan berkesan. Penerapan etika berpidato yang baik tidak hanya menunjukkan respek terhadap audiens dan sekolah, tetapi juga meningkatkan kredibilitas pidato dan memperkuat pesan yang disampaikan. Penguasaan etika berpidato merupakan bekal berharga bagi lulusan SMK dalam menghadapi berbagai situasi komunikasi di masa depan, baik dalam dunia kerja maupun kehidupan sosial. Oleh karena itu, pemahaman dan penerapan etika berpidato perlu ditekankan dan dilatih sejak dini agar menjadi bagian dari kepribadian siswa.

6. Relevansi dengan SMK

Relevansi dengan konteks SMK merupakan faktor penting dalam penyusunan contoh pidato perpisahan kelas XII SMK yang berkesan dan bermakna. Pidato yang relevan menunjukkan pemahaman dan penghargaan terhadap karakteristik pendidikan kejuruan, sehingga pesan yang disampaikan lebih mudah diterima dan diresapi oleh audiens. Mengintegrasikan elemen-elemen khusus SMK dalam pidato akan menciptakan kesan personal dan memperkuat ikatan antara lulusan dengan almamaternya. Sebaliknya, pidato yang generik dan tidak mencerminkan identitas SMK dapat terkesan kurang berkesan dan kurang bermakna.

  • Menyebutkan Program Keahlian

    Menyertakan nama program keahlian dalam pidato merupakan cara efektif untuk menunjukkan kebanggaan dan identitas sebagai lulusan SMK. Hal ini juga dapat dikaitkan dengan cita-cita dan harapan di masa depan. Contohnya, seorang lulusan Teknik Kendaraan Ringan dapat mengungkapkan impiannya untuk menjadi teknisi yang handal dan berkontribusi pada industri otomotif. Penyebutan program keahlian menambah nilai personal dan menunjukkan spesialisasi keahlian yang dimiliki oleh lulusan.

  • Menghubungkan Pengalaman Praktik Kerja Lapangan (PKL)

    Pengalaman PKL merupakan salah satu ciri khas pendidikan SMK. Menceritakan pengalaman dan pelajaran berharga selama PKL dapat menambah kedalaman dan keunikan pidato. Contohnya, siswa dapat berbagi cerita tentang tantangan yang dihadapi, keterampilan yang diperoleh, atau kontribusi yang diberikan kepada perusahaan tempat PKL. Hal ini menunjukkan penerapan ilmu yang diperoleh di sekolah dan kesiapan lulusan untuk memasuki dunia kerja.

  • Menyampaikan Apresiasi kepada Guru Produktif

    Guru produktif memiliki peran penting dalam pembentukan kompetensi keahlian siswa SMK. Menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan khusus kepada guru produktif menunjukkan apresiasi terhadap dedikasi dan bimbingan mereka. Contohnya, siswa dapat menyebutkan nama guru produktif yang berpengaruh atau metode pembelajaran yang berkesan. Hal ini menunjukkan rasa hormat dan penghargaan atas jasa para guru dalam membentuk kompetensi lulusan.

  • Menggunakan Istilah Teknis (Secukupnya)

    Penggunaan istilah teknis yang relevan dengan program keahlian dapat menambah kesan profesional dan menunjukkan penguasaan bidang ilmu. Namun, penggunaan istilah teknis harus dilakukan secara bijak dan tidak berlebihan, agar tetap mudah dipahami oleh seluruh audiens. Contohnya, seorang lulusan Teknik Komputer dan Jaringan dapat menyebutkan istilah “troubleshooting” atau “networking”. Penggunaan istilah teknis yang tepat menunjukkan kompetensi dan pemahaman mendalam lulusan terhadap bidang keahliannya.

Integrasi elemen-elemen SMK tersebut akan memperkuat pesan pidato dan menciptakan kesan yang lebih personal dan bermakna. Pidato perpisahan yang relevan dengan konteks SMK bukan hanya sekedar ucapan perpisahan, tetapi juga refleksi perjalanan dan ekspresi kebanggaan sebagai lulusan SMK. Hal ini akan memberikan kesan mendalam bagi seluruh hadirin dan menginspirasi adik kelas untuk menggapai cita-cita mereka di bidang keahlian masing-masing.

Pertanyaan Umum Seputar Pidato Perpisahan Kelas XII SMK

Berikut ini merupakan beberapa pertanyaan yang sering diajukan seputar penyusunan dan penyampaian pidato perpisahan untuk siswa SMK tingkat akhir:

Pertanyaan 1: Berapa lama durasi pidato yang ideal?

Durasi ideal pidato perpisahan berkisar antara 5-7 menit. Durasi ini cukup untuk menyampaikan pesan inti tanpa membuat audiens bosan. Pidato yang terlalu panjang dapat menyebabkan pendengar kehilangan fokus, sementara pidato yang terlalu singkat dapat terkesan kurang berisi.

Pertanyaan 2: Bagaimana cara mengatasi rasa gugup saat berpidato?

Latihan yang cukup dan persiapan yang matang merupakan kunci untuk mengatasi rasa gugup. Berlatih di depan cermin atau teman dapat membantu membangun kepercayaan diri. Teknik pernapasan dan relaksasi juga dapat dilakukan sebelum berpidato. Mengingat bahwa audiens adalah orang-orang yang mendukung juga dapat membantu mengurangi ketegangan.

Pertanyaan 3: Apakah boleh menambahkan humor dalam pidato perpisahan?

Humor dapat dimasukkan secukupnya untuk mencairkan suasana dan menarik perhatian audiens. Namun, penting untuk memastikan humor yang digunakan sopan dan tidak menyinggung pihak mana pun. Humor yang berlebihan justru dapat mengurangi kesakralan acara.

Pertanyaan 4: Bagaimana jika lupa naskah saat berpidato?

Membawa catatan kecil berisi poin-poin penting pidato dapat membantu jika lupa naskah. Berlatih dengan baik sebelumnya juga akan membantu mengingat alur pidato. Jika terjadi kekosongan sesaat, menarik napas dalam-dalam dan mencoba mengingat kembali poin-poin penting dapat membantu melanjutkan pidato.

Pertanyaan 5: Bagaimana memilih tema pidato yang tepat?

Tema pidato sebaiknya relevan dengan konteks perpisahan sekolah dan mencerminkan pengalaman serta harapan lulusan SMK. Tema dapat berkisar tentang kenangan, ucapan terima kasih, permohonan maaf, harapan masa depan, atau pesan inspiratif bagi adik kelas. Konsultasikan dengan guru atau wali kelas untuk mendapatkan saran tema yang sesuai.

Pertanyaan 6: Apa saja hal yang perlu diperhatikan dalam berbusana saat menyampaikan pidato?

Pakaian yang rapi dan sopan sesuai dengan tata krama sekolah merupakan pilihan yang tepat. Hindari pakaian yang terlalu kasual atau mencolok. Penampilan yang rapi menunjukkan respek terhadap acara dan audiens.

Semoga jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat memberikan panduan dalam menyiapkan dan menyampaikan pidato perpisahan kelas XII SMK yang berkesan dan bermakna.

Selanjutnya, akan diberikan contoh naskah pidato perpisahan kelas XII SMK untuk memberikan gambaran yang lebih konkret.

Tips Menyusun Pidato Perpisahan Kelas XII SMK yang Berkesan

Berikut beberapa tips praktis untuk menyusun pidato perpisahan yang efektif, berkesan, dan relevan dengan konteks kelulusan SMK:

Tip 1: Mulai dengan Persiapan Matang

Persiapan merupakan kunci utama keberhasilan sebuah pidato. Mulailah dengan menentukan tema dan menyusun kerangka pidato. Kumpulkan bahan dan referensi yang diperlukan, kemudian tulis naskah pidato secara lengkap dan sistematis. Persiapan yang matang akan membantu mengurangi rasa gugup dan meningkatkan kepercayaan diri saat berpidato.

Tip 2: Gunakan Bahasa yang Lugas dan Sopan

Sampaikan pesan dengan bahasa yang jelas, ringkas, dan mudah dipahami oleh seluruh audiens. Hindari penggunaan istilah yang rumit atau bahasa gaul yang tidak formal. Pastikan bahasa yang digunakan sopan dan menunjukkan respek terhadap guru, orang tua, dan tamu undangan.

Tip 3: Sisipkan Cerita dan Kenangan

Memasukkan cerita atau kenangan selama menempuh pendidikan di SMK dapat membuat pidato lebih hidup dan berkesan. Cerita tersebut dapat berupa pengalaman menarik, prestasi yang membanggakan, atau momen kebersamaan dengan guru dan teman. Pastikan cerita yang dipilih relevan dengan tema pidato dan tidak menyinggung pihak mana pun.

Tip 4: Latih Intonasi dan Ekspresi

Latihan berbicara di depan cermin atau teman dapat membantu meningkatkan intonasi dan ekspresi wajah saat berpidato. Intonasi yang tepat dan ekspresi wajah yang sesuai akan membuat pidato lebih menarik dan mudah dipahami. Hindari berbicara dengan nada monoton atau ekspresi wajah yang datar.

Tip 5: Jaga Kontak Mata dengan Audiens

Menjaga kontak mata dengan audiens menunjukkan kepercayaan diri dan menciptakan koneksi dengan pendengar. Sebarkan pandangan ke seluruh ruangan dan jangan fokus pada satu titik saja. Kontak mata yang baik akan membuat audiens merasa dihargai dan lebih terlibat dalam pidato.

Tip 6: Kelola Waktu dengan Efektif

Pastikan durasi pidato tidak terlalu panjang atau terlalu singkat. Latih waktu penyampaian pidato sebelum hari H agar sesuai dengan waktu yang dialokasikan. Pengelolaan waktu yang baik menunjukkan profesionalisme dan respek terhadap acara serta audiens.

Tip 7: Akhiri dengan Kesan yang Mendalam

Akhiri pidato dengan ucapan terima kasih, permohonan maaf, dan pesan penutup yang inspiratif. Kesan terakhir yang kuat akan membuat pidato lebih dikenang oleh audiens. Contohnya, dapat diakhiri dengan kutipan motivasi atau harapan untuk masa depan.

Dengan menerapkan tips di atas, diharapkan pidato perpisahan dapat tersampaikan dengan lancar, berkesan, dan memberikan kenangan indah bagi seluruh hadirin.

Selanjutnya, akan dibahas mengenai contoh naskah pidato perpisahan yang dapat dijadikan referensi.

Kesimpulan

Pembahasan mengenai naskah sambutan perpisahan siswa kelas XII SMK mencakup berbagai aspek penting, mulai dari struktur dan isi pidato hingga etika penyampaian dan relevansi dengan konteks pendidikan kejuruan. Ketepatan struktur, isi yang bermakna, bahasa yang lugas, penyampaian yang percaya diri, serta penerapan etika berpidato yang baik merupakan faktor kunci keberhasilan sebuah pidato perpisahan. Relevansi dengan konteks SMK, seperti menyebutkan program keahlian dan pengalaman PKL, akan menambah kesan personal dan memperkuat ikatan antara lulusan dengan almamater. Tips menyusun pidato yang berkesan, seperti persiapan matang, penggunaan bahasa yang tepat, dan latihan yang cukup, diharapkan dapat membantu siswa dalam menyampaikan pidato perpisahan yang berkualitas.

Pidato perpisahan bukanlah sekedar formalitas, melainkan momen berharga untuk mengekspresikan rasa syukur, permohonan maaf, dan harapan untuk masa depan. Pidato yang disampaikan dengan baik dapat memberikan kesan mendalam dan inspirasi bagi seluruh hadirin, serta menjadi kenangan indah yang tak terlupakan dalam perjalanan pendidikan di SMK. Semoga pembahasan ini dapat menjadi panduan berharga bagi siswa kelas XII SMK dalam menyiapkan dan menyampaikan pidato perpisahan yang bermakna dan membanggakan.

Images References :

Leave a Comment