Penggunaan jangka sorong memerlukan pemahaman yang tepat untuk memperoleh pengukuran yang akurat. Alat ini terdiri dari dua bagian utama: rahang tetap dan rahang geser. Pengukuran dilakukan dengan membaca skala utama dan skala nonius (vernier). Skala utama menunjukkan satuan sentimeter atau inci, sementara skala nonius memberikan ketelitian hingga sepersepuluh milimeter atau lebih kecil. Sebagai contoh, jika skala utama menunjukkan 2.5 cm dan skala nonius menunjukkan 0.07 cm, maka pengukuran total adalah 2.57 cm. Proses membaca kedua skala ini membutuhkan ketelitian dan praktik untuk menghindari kesalahan.
Ketepatan pengukuran yang dihasilkan dari penggunaan jangka sorong yang tepat sangat krusial dalam berbagai bidang, termasuk manufaktur, teknik mesin, ilmu material, dan metrologi. Kemampuan untuk menentukan dimensi dengan presisi tinggi memungkinkan produksi barang yang akurat, mengurangi limbah material, dan menjamin kualitas produk. Penggunaan jangka sorong yang terampil juga berkontribusi pada efisiensi kerja dan pengurangan kesalahan dalam proses produksi atau penelitian. Sejarah penggunaan alat ukur presisi seperti jangka sorong menunjukkan perkembangan teknologi pengukuran yang terus-menerus, dari alat-alat sederhana hingga teknologi digital yang modern.