Hipotensi atau tekanan darah rendah, ditandai dengan angka tekanan darah sistolik di bawah 90 mmHg dan/atau diastolik di bawah 60 mmHg, dapat menimbulkan berbagai gejala seperti pusing, lemas, dan pandangan kabur. Strategi pengelolaan kondisi ini bergantung pada penyebab dan tingkat keparahannya, mencakup modifikasi gaya hidup dan, dalam beberapa kasus, pengobatan medis. Contoh pendekatan pengelolaan meliputi peningkatan asupan cairan, perubahan pola makan, dan peningkatan aktivitas fisik.
Mengatasi tekanan darah rendah secara efektif penting untuk menjaga kesehatan dan kualitas hidup. Tekanan darah yang terkontrol optimal mencegah komplikasi serius seperti sinkop (pingsan), gangguan fungsi organ, dan peningkatan risiko cedera akibat jatuh. Pemahaman yang komprehensif mengenai penyebab dan penanganan hipotensi memungkinkan individu untuk menjalani kehidupan yang lebih aktif dan produktif, mengurangi dampak negatif kondisi ini terhadap kesejahteraan secara keseluruhan. Secara historis, pengobatan hipotensi berfokus pada penanganan gejala, namun pendekatan modern menekankan identifikasi dan pengelolaan penyebab yang mendasari.