Enzim, sebagai biokatalis, mempercepat reaksi biokimia dalam organisme hidup tanpa terkonsumsi dalam prosesnya. Proses ini bergantung pada struktur enzim yang unik, khususnya sisi aktifnya. Substrat, molekul yang bereaksi, berikatan dengan sisi aktif melalui interaksi non-kovalen seperti ikatan hidrogen dan interaksi van der Waals. Ikatan ini membentuk kompleks enzim-substrat, yang kemudian mengubah bentuk substrat menuju keadaan transisi, menurunkan energi aktivasi yang dibutuhkan untuk reaksi. Setelah reaksi selesai, produk dilepaskan, dan enzim kembali ke bentuk asalnya, siap mengkatalisis reaksi selanjutnya. Contohnya, enzim amilase mengkatalisis hidrolisis pati menjadi gula sederhana.
Pemahaman mekanisme kerja enzim sangat penting dalam berbagai bidang. Pengetahuan ini mendasari pengembangan berbagai terapi medis, seperti penggunaan enzim dalam pengobatan penyakit genetik atau sebagai agen terapeutik. Di industri, enzim digunakan secara luas dalam berbagai proses, termasuk produksi makanan, minuman, tekstil, dan biofuel, meningkatkan efisiensi dan mengurangi dampak lingkungan. Studi enzim juga memberikan wawasan berharga dalam memahami proses biologis dasar, memperluas pemahaman kita tentang metabolisme, pertumbuhan, dan perkembangan organisme. Perkembangan teknologi rekayasa genetika dan protein telah memungkinkan manipulasi enzim untuk aplikasi yang lebih luas dan efisien.