Kubikasi mesin, sering disingkat cc, merupakan ukuran volume silinder mesin pembakaran dalam (internal combustion engine) pada kendaraan bermotor. Nilai ini didapatkan dengan menghitung volume ruang yang disapu oleh piston saat bergerak dari Titik Mati Atas (TMA) ke Titik Mati Bawah (TMB). Perhitungannya melibatkan rumus geometri sederhana yang mempertimbangkan diameter piston (bore), langkah piston (stroke), dan jumlah silinder. Sebagai contoh, jika sebuah mesin memiliki diameter piston 50 mm, langkah piston 58 mm, dan 1 silinder, maka kubikasi mesin dapat dihitung dengan rumus: (/4) x (diameter) x stroke x jumlah silinder. Hasil perhitungan tersebut akan memberikan volume dalam cm, yang kemudian dinyatakan sebagai cc (cubic centimeter).
Pemahaman mengenai kubikasi mesin sangat penting karena angka ini berkorelasi langsung dengan performa dan efisiensi mesin. Kubikasi yang lebih besar umumnya mengindikasikan potensi tenaga yang lebih besar, meskipun hal ini juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti desain mesin dan teknologi yang digunakan. Seiring perkembangan teknologi otomotif, metode perhitungan kubikasi terus disempurnakan untuk mencapai efisiensi bahan bakar yang optimal dan performa yang handal. Informasi ini juga krusial dalam hal perawatan dan pemilihan suku cadang yang tepat untuk kendaraan bermotor.