Etos kerja di Jepang terkenal karena kedisiplinan, dedikasi tinggi, dan budaya kerja sama yang kuat. Contohnya termasuk budaya kerja lembur (overtime) yang umum, meskipun upaya-upaya mengurangi praktik ini sedang dilakukan. Sistem senioritas juga memainkan peran penting dalam struktur organisasi, dengan promosi dan pengambilan keputusan sering kali didasarkan pada masa kerja dan pengalaman. Kehadiran dan ketepatan waktu sangat dihargai, dan komunikasi yang efektif, meskipun seringkali bersifat implisit, sangat penting untuk keberhasilan di lingkungan kerja Jepang. Perusahaan seringkali menawarkan pelatihan dan pengembangan karyawan yang komprehensif untuk meningkatkan keahlian dan produktivitas.
Budaya kerja yang tertanam kuat ini telah berkontribusi pada kesuksesan ekonomi Jepang selama beberapa dekade. Keunggulan dalam inovasi teknologi, kualitas produk, dan efisiensi operasional sering kali dikaitkan dengan nilai-nilai kerja keras dan komitmen yang dijunjung tinggi. Namun, aspek-aspek seperti budaya kerja lembur yang berlebihan telah menjadi subjek kritik karena dampaknya pada kesejahteraan karyawan. Pemahaman yang mendalam tentang dinamika ini penting untuk navigasi yang sukses dalam lingkungan bisnis Jepang, baik bagi pekerja lokal maupun ekspatriat. Perubahan demografis dan tuntutan ekonomi modern juga sedang membentuk evolusi budaya kerja di Jepang, mendorong reformasi yang berfokus pada keseimbangan kehidupan kerja dan peningkatan kesejahteraan karyawan.