Akhir pidato persuasif memegang peranan krusial dalam meninggalkan kesan yang kuat dan mendorong audiens untuk bertindak sesuai pesan yang disampaikan. Bagian penutup ini bukan sekadar ucapan terima kasih, tetapi merupakan kesempatan terakhir untuk merangkum argumen, menegaskan kembali ajakan bertindak, dan membangkitkan emosi pendengar. Contohnya, penutup dapat berupa ajakan untuk mendukung suatu gerakan, mengubah perilaku, atau mempertimbangkan perspektif baru. Penutup yang efektif dapat berupa pernyataan inspiratif, pertanyaan retoris yang menggugah, atau ringkasan singkat dari poin-poin penting yang telah diuraikan.
Penutup yang terstruktur dengan baik dapat meningkatkan daya ingat audiens terhadap pesan utama pidato. Keefektifan penutup pidato persuasif dapat diukur dari seberapa besar pengaruhnya terhadap perubahan sikap, keyakinan, dan perilaku audiens. Secara historis, retorika, termasuk seni merangkai penutup pidato yang efektif, telah dipelajari dan dipraktikkan sejak zaman Yunani Kuno. Kemampuan merangkai penutup pidato yang persuasif merupakan keterampilan penting, tidak hanya dalam konteks formal seperti pidato kenegaraan, tetapi juga dalam komunikasi sehari-hari, presentasi bisnis, dan negosiasi.