Inventarisasi aset fisik di lingkungan kerja, mencakup perabot, alat tulis, perangkat teknologi, dan perlengkapan operasional lainnya, merupakan praktik standar administrasi. Contohnya meliputi kursi, meja, komputer, printer, kertas, pena, staples, gunting, lem, dan berbagai perlengkapan lain yang menunjang kegiatan operasional kantor.
Pengelolaan aset yang terstruktur dan terdokumentasi dengan baik memberikan sejumlah manfaat, antara lain efisiensi pengadaan, pengendalian anggaran, pemeliharaan yang terjadwal, serta kemudahan pelacakan dan pemantauan. Praktik ini juga mendukung transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan sumber daya perusahaan, serta membantu dalam pengambilan keputusan terkait pengadaan dan penggantian aset. Secara historis, pencatatan inventaris telah ada sejak lama, seiring dengan perkembangan administrasi dan manajemen perkantoran.