Penulisan referensi atau sumber rujukan merupakan praktik standar dalam karya tulis akademik, jurnal ilmiah, buku, dan jenis publikasi lainnya. Proses ini melibatkan penyusunan informasi bibliografi secara sistematis dan konsisten, meliputi judul, pengarang, penerbit, tanggal terbit, dan informasi lain yang relevan sesuai dengan gaya selingkung yang dipilih. Contohnya, untuk buku, informasi yang dicantumkan biasanya meliputi nama pengarang, tahun terbit, judul buku (dicetak miring atau digarisbawahi), kota terbit, dan nama penerbit. Sementara untuk artikel jurnal, informasi yang perlu dicantumkan meliputi nama pengarang, tahun terbit, judul artikel, nama jurnal (dicetak miring atau digarisbawahi), volume dan nomor terbitan, serta halaman.
Praktik yang benar dalam mengutip sumber referensi berfungsi untuk mengakui karya intelektual orang lain, menghindari plagiarisme, dan memperkuat kredibilitas tulisan. Hal ini juga memungkinkan pembaca untuk menelusuri sumber informasi yang digunakan, memverifikasi data dan informasi, serta memperdalam pemahaman terhadap topik yang dibahas. Secara historis, metode pengutipan sumber berkembang seiring dengan perkembangan dunia akademik dan publikasi ilmiah. Berbagai gaya selingkung (citation style), seperti APA, MLA, Chicago, dan Harvard, muncul untuk memberikan standarisasi dalam penulisan referensi.