Penentuan arah kiblat, yang merupakan arah hadap ketika melaksanakan salat, merupakan aspek fundamental dalam Islam. Metode penentuannya beragam, mulai dari menggunakan kompas kiblat yang telah dikalibrasi secara akurat, aplikasi berbasis GPS pada perangkat pintar yang memanfaatkan data satelit, hingga metode perhitungan astronomis yang mempertimbangkan letak geografis tempat sholat dilakukan. Penggunaan metode tradisional, seperti memanfaatkan bayangan matahari pada waktu tertentu, juga masih relevan, meskipun tingkat akurasinya bergantung pada faktor-faktor lingkungan.
Ketepatan arah kiblat memiliki signifikansi religius yang mendalam. Arah sholat yang benar merupakan manifestasi dari kesatuan umat Islam di seluruh dunia dalam menghadap Baitullah di Mekah. Hal ini menciptakan rasa persatuan dan kebersamaan spiritual, serta memastikan kesempurnaan ibadah. Pemahaman yang tepat mengenai penentuan arah kiblat telah menjadi perhatian umat Islam sejak masa Nabi Muhammad SAW, dan metode penentuannya terus berkembang seiring perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan. Dengan demikian, akurasi penentuan arah kiblat berkontribusi pada validitas ibadah dan ketenangan spiritual bagi yang menjalankannya.