Memulai pidato dengan humor dan hiburan merupakan strategi efektif untuk menarik perhatian audiens. Anekdot singkat, permainan kata, atau observasi jenaka yang relevan dengan topik dapat menciptakan suasana positif dan membuat audiens lebih reseptif terhadap pesan yang akan disampaikan. Misalnya, seorang pembicara dapat membuka pidato tentang pentingnya sarapan dengan menceritakan pengalaman lucu tentang kelupaan sarapan yang berujung pada kejadian kocak. Contoh lain, pembicara dapat memulai presentasi tentang teknologi dengan lelucon ringan tentang ketergantungan manusia pada gawai.
Pembukaan yang menghibur dan mengundang tawa memiliki beberapa manfaat penting. Selain mencairkan suasana dan membangun hubungan baik dengan audiens, humor juga dapat meningkatkan daya ingat. Pesan yang disampaikan setelah momen humor cenderung lebih diingat oleh audiens. Lebih lanjut, pembukaan yang menarik dapat mengurangi rasa tegang, baik bagi pembicara maupun audiens, sehingga komunikasi menjadi lebih efektif. Secara historis, penggunaan humor dalam pidato telah dikenal sejak zaman Yunani Kuno, di mana para orator menggunakan humor untuk memikat dan memengaruhi khalayak.