Halitosis, atau bau mulut, merupakan kondisi umum yang disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk bakteri di dalam mulut, makanan tertentu, kondisi medis, dan kebiasaan kebersihan mulut yang buruk. Beberapa contoh penyebab bau mulut meliputi sisa makanan yang tertinggal di antara gigi, plak gigi, infeksi gusi (gingivitis atau periodontitis), mulut kering (xerostomia), dan konsumsi makanan berbau kuat seperti bawang putih atau bawang merah. Kondisi medis seperti diabetes, penyakit refluks gastroesofageal (GERD), dan infeksi pernapasan atas juga dapat berkontribusi pada masalah ini.
Mencegah dan mengatasi bau mulut memiliki dampak signifikan terhadap kesehatan dan kesejahteraan individu. Kepercayaan diri meningkat pesat ketika seseorang memiliki nafas yang segar. Interaksi sosial menjadi lebih nyaman, dan kesehatan mulut secara keseluruhan terjaga lebih baik, mengurangi risiko masalah gigi dan gusi yang lebih serius di kemudian hari. Secara historis, mengatasi bau mulut telah menjadi perhatian manusia sejak zaman kuno, dengan berbagai metode tradisional yang digunakan, meskipun pemahaman ilmiah mengenai penyebab dan pengobatannya berkembang secara signifikan dalam beberapa abad terakhir.