Modus suatu data merupakan nilai yang paling sering muncul. Menentukan modus melibatkan proses penghitungan frekuensi kemunculan setiap nilai dalam suatu set data. Sebagai contoh, dalam himpunan data {2, 4, 4, 5, 6, 6, 6, 7, 8}, modus adalah 6 karena angka tersebut muncul paling banyak (tiga kali). Jika terdapat dua atau lebih nilai yang memiliki frekuensi kemunculan yang sama dan tertinggi, data tersebut dikatakan memiliki modus ganda (bimodal, trimodal, dan seterusnya). Proses penentuan modus dapat dilakukan secara manual untuk data yang kecil, atau menggunakan software statistik untuk data yang lebih besar dan kompleks.
Penggunaan modus memberikan pemahaman yang cepat dan ringkas mengenai kecenderungan pusat data. Berbeda dengan rata-rata dan median yang rentan terhadap nilai ekstrim (outlier), modus relatif tidak terpengaruh. Ini menjadikan modus sebagai ukuran pemusatan data yang berguna, terutama ketika data mengandung outlier yang signifikan atau ketika distribusi data tidak simetris. Kegunaan modus meluas ke berbagai bidang, termasuk analisis data bisnis, riset pasar, dan ilmu sosial, untuk mengidentifikasi tren dan preferensi.