Ilustrasi penutup pidato dengan pantun merupakan tradisi berbahasa yang lazim di Indonesia. Pantun penutup berfungsi sebagai penutup yang berkesan, lebih ringan, dan menghibur setelah penyampaian materi yang mungkin serius atau formal. Misalnya, setelah uraian panjang lebar tentang pentingnya kebersihan lingkungan, sebuah pantun tentang membuang sampah pada tempatnya dapat menjadi penutup yang mengena dan mudah diingat. Atau, pantun nasihat dapat digunakan untuk mengakhiri pidato motivasi.
Penggunaan pantun di akhir pidato memiliki sejumlah manfaat. Selain memberikan kesan yang tak terlupakan, pantun juga dapat merangkum inti pesan yang telah disampaikan sebelumnya. Keindahan rima dan irama pantun turut menambah daya tarik dan memudahkan audiens untuk mengingat inti pidato. Secara historis, pantun telah menjadi bagian integral dari budaya lisan Nusantara, digunakan dalam berbagai upacara adat dan kegiatan sosial. Integrasi pantun dalam pidato modern merupakan bentuk pelestarian warisan budaya sekaligus memperkaya penyampaian pesan.