Penggunaan obat-obatan tertentu untuk menginduksi penghentian kehamilan di luar pengawasan medis profesional merupakan praktik yang berisiko. Obat-obatan tersebut, meskipun mungkin digunakan untuk indikasi lain, dapat memiliki efek samping yang serius dan bahkan mengancam jiwa jika disalahgunakan untuk tujuan aborsi. Penting untuk memahami bahwa aborsi yang aman dan efektif memerlukan panduan dan perawatan dari tenaga kesehatan yang berkualifikasi.
Melakukan aborsi sendiri tanpa pengawasan medis dapat mengakibatkan komplikasi seperti perdarahan hebat, infeksi, dan kerusakan organ reproduksi yang dapat berdampak pada kesuburan di masa mendatang. Selain risiko fisik, terdapat juga dampak psikologis yang perlu dipertimbangkan. Dukungan medis dan konseling sangat penting bagi perempuan yang menghadapi kehamilan yang tidak direncanakan. Akses terhadap informasi yang akurat dan layanan kesehatan reproduksi yang komprehensif merupakan hak setiap individu.