Struktur penyusunan naskah orasi formal mengenai dunia pembelajaran umumnya terdiri dari tiga bagian utama: pembukaan, isi, dan penutup. Pembukaan berisi salam, pengantar, dan penyampaian tujuan orasi. Bagian isi berisikan uraian pokok-pokok pikiran yang ingin disampaikan, didukung data dan fakta relevan. Penutup merangkum poin-poin penting dan diakhiri dengan ucapan terima kasih serta salam penutup. Contohnya, sebuah kerangka pidato dapat dimulai dengan salam pembuka, dilanjutkan dengan pengantar tentang pentingnya literasi, kemudian menguraikan strategi peningkatan minat baca, dan ditutup dengan ajakan untuk gemar membaca.
Rangka pidato yang terstruktur memberikan banyak manfaat. Penyusunan kerangka membantu pengorganisasian ide dan gagasan agar penyampaian informasi lebih sistematis dan mudah dipahami audiens. Selain itu, kerangka pidato juga berfungsi sebagai panduan agar orator tetap fokus pada topik dan menghindari penyimpangan. Secara historis, penyusunan kerangka pidato telah menjadi praktik umum dalam retorika, menunjukkan pentingnya perencanaan dan persiapan yang matang dalam komunikasi publik, terutama dalam konteks pendidikan.