Barang-barang khas daerah yang memiliki kualitas tinggi dan daya saing representatif merupakan aset berharga. Contohnya, batik tulis dari Solo dengan pewarna alami dan motif rumit, kopi arabika Gayo dari Aceh yang cita rasanya mendunia, atau kerajinan perak dari Yogyakarta dengan detail ukiran yang halus. Produk-produk semacam ini mencerminkan kearifan lokal dan keterampilan turun-temurun.
Pengembangan komoditas daerah berkualitas tinggi berdampak signifikan terhadap perekonomian lokal dan nasional. Peningkatan nilai tambah produk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, menciptakan lapangan kerja, dan melestarikan budaya lokal. Dukungan terhadap komoditas unggulan juga berperan penting dalam mengurangi ketergantungan impor dan memperkuat daya saing bangsa di pasar global. Sejarah mencatat bahwa banyak komoditas lokal yang telah menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia di masa lalu dan terus berkembang hingga kini.