Ilmu berpidato dalam Bahasa Jawa, khususnya pidato resmi, merupakan kemampuan penting dalam konteks budaya Jawa. Pidato formal dalam Bahasa Jawa biasanya digunakan dalam acara-acara resmi seperti pernikahan, upacara adat, pertemuan resmi, dan kegiatan kenegaraan di tingkat daerah. Contohnya, sebuah sambutan dalam upacara pernikahan adat Jawa akan berbeda dengan pidato peresmian gedung baru. Perbedaan ini terletak pada pemilihan tingkatan bahasa (krama inggil, krama madya, atau ngoko), struktur kalimat, dan kosakata yang digunakan.
Kemampuan menyampaikan pidato resmi dalam Bahasa Jawa mencerminkan pemahaman mendalam akan budaya dan tata krama Jawa. Keahlian ini penting untuk menjaga dan melestarikan warisan budaya Jawa, serta menunjukkan rasa hormat terhadap audiens dan adat istiadat. Secara historis, pidato resmi dalam Bahasa Jawa telah menjadi bagian integral dari berbagai upacara dan kegiatan penting dalam masyarakat Jawa. Penguasaan atas unggah-ungguh bahasa menjadi kunci utama dalam penyampaian pesan yang efektif dan bermartabat.