Ilustrasi naskah orasi yang menekankan etika dan tata krama berbahasa umumnya memuat salam pembuka, pengantar yang sopan, penyampaian inti pesan dengan bahasa yang hormat, dan penutup yang berterima kasih. Contohnya, sebuah naskah pidato untuk acara sekolah dapat dimulai dengan salam hormat kepada guru dan hadirin, dilanjutkan dengan pengantar ringkas mengenai pentingnya kesopanan, lalu menyampaikan pesan mengenai tata krama di sekolah, dan diakhiri dengan ucapan terima kasih dan permohonan maaf.
Kemampuan berbahasa yang santun mencerminkan karakter dan kepribadian yang baik. Dalam konteks pendidikan, keterampilan ini penting untuk membina hubungan yang harmonis antara siswa, guru, dan staf sekolah. Secara historis, kesantunan berbahasa merupakan bagian integral dari budaya Indonesia dan menjadi cerminan nilai-nilai luhur bangsa. Penguasaan tata krama berbahasa memudahkan komunikasi yang efektif dan menghindari kesalahpahaman. Hal ini krusial dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari lingkungan akademik hingga profesional.