Teks orasi untuk memperingati peristiwa historis 28 Oktober 1928 umumnya berisi penyampaian nilai-nilai persatuan, semangat kebangsaan, dan refleksi terhadap perjuangan para pemuda di masa lalu. Biasanya, teks tersebut diawali dengan salam pembuka, pendahuluan yang mengantarkan ke inti pidato, isi pidato yang membahas tema Sumpah Pemuda, dan penutup yang berisi harapan serta ajakan untuk memajukan bangsa. Contohnya dapat berupa penggambaran kondisi sosial-politik masa kini yang dikaitkan dengan nilai-nilai Sumpah Pemuda, serta seruan untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Peringatan Hari Sumpah Pemuda melalui penyampaian orasi memiliki peran penting dalam menghidupkan kembali semangat nasionalisme, khususnya di kalangan generasi muda. Orasi yang disampaikan dapat menjadi media untuk menanamkan nilai-nilai patriotisme, persatuan, dan cinta tanah air. Momentum ini juga menjadi kesempatan untuk merefleksikan perjuangan para pemuda dalam mewujudkan cita-cita kemerdekaan dan persatuan Indonesia. Nilai-nilai yang terkandung dalam Sumpah Pemuda, yaitu satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa, tetap relevan dan menjadi landasan penting dalam membangun Indonesia yang lebih baik.