Pengusiran hewan reptil kecil seperti tokek dari lingkungan hunian merupakan upaya untuk mengendalikan populasi dan mengurangi potensi gangguan. Metode yang digunakan beragam, mulai dari penggunaan bahan-bahan alami seperti aroma tertentu hingga penerapan strategi pengelolaan lingkungan. Contohnya, penggunaan kapur barus atau penyemprotan larutan cuka dianggap efektif oleh sebagian orang. Metode lain melibatkan penutupan celah dan lubang yang menjadi tempat persembunyian.
Keberhasilan dalam mengendalikan populasi tokek di dalam rumah memiliki beberapa manfaat penting. Hal ini dapat meningkatkan kenyamanan penghuni dengan mengurangi gangguan suara dan mencegah potensi kerusakan properti. Selain itu, pengendalian populasi ini juga dapat berkontribusi pada kebersihan lingkungan rumah, mengingat tokek dapat memakan serangga, namun juga meninggalkan kotoran. Dari perspektif kesehatan, pencegahan gigitan juga menjadi pertimbangan penting, meskipun kejadian gigitan tokek jarang terjadi. Praktik pengusiran ini telah dilakukan secara turun-temurun dalam berbagai budaya, memanfaatkan pengetahuan tradisional dan pengalaman empiris.